Sedangkanmeucugeek merupakan lengkungan berbentuk siku-siku 900, fungsi cugeekyaitu pada saat menusuk tidak mudah lepas dari genggaman tangan walaupun licin oleh darah lawan.Pengkarya tertarik untuk menjadikan ide dalam penciptaan karya seni kriya kulit. Teori yang digunakan dalam penciptaan ini ialah teori kreasi, teori fungsi, dan teori estetis.
Ekspresidemikian tampaknya hadir dalam penciptaan seni kriya masa kini meskipun bukan berkarya untuk tuhannya, namun luapan jiwa untuk menghadirkan gubahan karya kriya menjadi pangikat semangat berkarya. Tentu telah menjadi pertimbangan tersendiri dalam perkembangan seni kerajinan, yakni tidak dapat lepas dari aspek pendekatan seni kriya
1 Bentuk Yang dimaksud dengan bentuk dalam seni kriya adalah wujud fisik dari suatu karya. Bentuk selalu bergantung pada sentuhan keindahan (estetika) karena itu dalam penciptaannya, seorang seniman harus menguasai unsur-unsur seni rupa seperti garis, bentuk, warna, komposisi dan lain-lain.
Halini ditunjukkan dengan bukti artefak-artefak yang mereka tinggalkan. Dikutip dari buku Seni Rupa Indonesia Dalam Perspektif Sejarah (2017) karya Purwo Prihatin, adanya kepercayaan animisme dan dinamisme serta peralatan yang masih sederhana. Tujuan pembuatan bukan tujuan seni, melainkan tujuan praktis yang mementingkan segi kegunaan atau fungsinya.
karyaseni fungsional yang tergolong dalam seni terapan dan karya seni kriya yang pembuatannya lepas dari segi fungsi tergolong dalam kategori seni murni. Keduanya bertolak dari landasan yang sama yaitu pemanfatan unsur-unsur tradisi dalam penciptaan karya-karyanya. Kekriyaan masa kini yang berorientasi
Membuatkarya kriya tidak hanya memandang keterampilan dan keahlian, namun sudah mulai masuk ke tahap ekpresi sebuah karya. Nilai estetik merupakan unsur utama dalam penciptaannya, sehingga keindahan lebih diutarakan daripada pada nilai gunanya. Walaupun demikian ekspresi dalam sebuah karya seni tidak pernah lepas dari teknik.
Senikriya yang yang berorientasi penciptaan baru sebagai pijakan kreativitas kekinian atau desain baru hasil ini perlu mendapat perhatian. Hal ini karena hasil dari kreativitas penciptaan itu memberikan dampak pada popularitas karya kriya. Produk masal karya kriya sebagai komoditas bisnis berpengaruh pada maraknya kriya baru yang ngetrend di
PengembanganSeni Kriya dalam Penciptaan Karya-karya kriya-ekspresi Untuk menamai karya-karya kriya yang lepas dari segi fungsi alias karya-karya seni murni ini disebut dengan karya kriya seni yang istilah ini secara nyata dimunculkan pada festival kesenian Yogyakarta III (FKY III, tepatnya pada tahun 1991. halnya dengan istilah seni
garuhipertumbuhan karya seni yang beraneka ragam sesuai dengan ciri, budaya dan tradisi masyarakatnya. Lingkungan memiliki andil yang besar dalam penciptaan karya seni kriya. Salah satunya adalah faktor dari alam sekitar yang memberikan pengaruh terhadap konsep dan tema pada karya yang diciptakan. Alam merupakan salah satu sumber yang dapat di-
Halini disebabkan pembuatan karya seni kriya yang tidak lepas dari pengerjaan tangan (hand made) dan memiliki aspek fungsional.Tradisi membuat benda-benda seni kriya telah ada sejak zaman prasejarah. Dari temuan-temuan benda prasejarah diketahui bahwa manusia mulai menetap pada zaman Batu Muda (Neolitikum).
jLcU. Abstract Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan sebuah karya seni yang idenya berasal dari bentuk motif itik sekawan yang berasal dari Melayu Riau. Motif Itik sekawan menjadi inspirasi dalam penciptaan ukiran kriya dengan media kayu ini disesuaikan dengan makna serta fungsi dengan situasi dan kondisi zamannya. Keberadaan motif itik sekawan tidak lepas dari pandangan hidup dan pola pikir masyarakat Melayu Riau sebagai kearifan lokal. Motif itik sekawan merupakan produk budaya sebagai warisan budaya lokal masyarakat Melayu Riau yang memiliki bentuk, fungsi dan makna dalam masyarakatnya. Melalui pendekatan metodelogis penciptaan karya seni kriya yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan, maka dihasilkan karya seni yang memiliki nilai estetis, makna, fungsi serta memberikan pesan-pesan akan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya dan memberikan gambaran tentang kehidupan yang harmonis, kesetiakawanan, kegotong-royongan dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara sekarang ini yang sedang menghadapi pandemi Covid 19