1 Pengeluaran Air Susu Ibu (ASI) a. Pengertian Pengeluaran ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi. 21 Pengeluaran Air Susu Ibu adalah pengeluaran air susu dari payudara ibu KenaliRadang Kelenjar Susu, Gejala dan Cara Mengobatinya. Radang kelenjar susu bisa diatasi dengan beberapa cara, mengubah posisi menyusui hingga mengonsumsi daun kubis secara alami. Radang kelenjar susu sering kali dikeluhkan oleh banyak perempuan. Dalam bahasa medis, kondisi ini disebut sebagai mastitis, yakni peradangan jaringan payudara Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS kelenjar dalam payudara yang mengeluarkan susu. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Jikakamu menyusui, kamu juga bisa memijat payudara ketika hendak menyusui. Untuk mengurangi pembengkakan, kamu juga bisa susui bayi melalui payudara yang bengkak terlebih dahulu. Ini dapat mengurangi penyumbatan. Setelah menyusui si kecil, kamu bisa kompres payudara menggunakan air dingin. 2. Gunakan bra yang nyaman Secarateori, diketahui bahwa diferensiasi payudara wanita mencapai sempurna ketika seorang wanita melahirkan anak pertama dan kemudian menyusui anaknya, karena dengan menyusui, kelenjar payudara akan dirangsang berdiferensiasi sempurna menjadi kelenjar yang aktif memproduksi air susu melalui diferensiasi duktus dan lobulus payudara yang baik Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS nama binatang air berpatil. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Pengeluaransusu dari kelenjar susu, menyusui: Laktasi: Badan yang menyusun tulisan dalam surat kabar: Redaksi: Mengejar atau menyusul (hendak menangkap dsb). Memburu: Hasil merangkai (menyusun, menggandengkan, dsb). TTSpedia memuat lebih dari 61.688 data pertanyaan dan jawaban TTS. Pembengkakankelenjar getah bening di leher dan ketiak; dan; Demam yang tidak terlalu tinggi (38,4 o C). Penyebab Radang Kelenjar Susu. 1-3% Ibu menyusui mengalami radang kelenjar susu. Pembengkakan dan pengosongan payudara tidak sempurna dapat membuat kondisi Mastitis semakin memburuk. Ada dua penyebab Mastitis yang menyebabkan infeksi bakteri. 1. gsxl56. Radang kelenjar susu atau mastitis merupakan inflamasi yang ditandai dengan nyeri dan tersumbatnya kelenjar susu. Umumnya, hal ini terjadi di masa awal menyusui, sekitar 2-3 minggu pertama pasca melahirkan. Penyebab utamanya adalah bakteri. Ditambah dengan kondisi payudara yang belum kosong sepenuhnya usai menyusui si kecil, yang kemudian menyebabkan saluran kelenjar susu tersumbat, muncul peradangan, nyeri, demam dan bahkan bisa berujung pada Bunda sedang hamil, tidak ada salahnya menambah informasi dan pengetahuan seputar menyusui yang tepat agar terhindar dari mastitis. Namun, jika Bunda baru saja melahirkan si kecil dan kini tengah mengalami masalah tersebut, tak perlu khawatir. Artikel berikut akan menjelaskan penyebab mastitis, gejalanya, sekaligus cara kelenjar susu pada ibu menyusui Saat periode menyusui si kecil, Bunda perlu waspada ketika payudara terasa keras di salah satu bagian dan terasa sakit. Ini merupakan salah satu gejala awal mastitis. Istilah lain yang kerap digunakan terkait radang kelenjar susu adalah mastitis laktasi. Melansir dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI, setidaknya sekitar 3% - 20% perempuan yang sedang menyusui mengalami radang kelenjar susu ini. Dampak mastitis bisa serius karena menyebabkan produksi ASI menurun, proses penyusuan terpaksa berhenti, dan si kecil pun tidak lagi memperoleh ASI seringkali terjadi pada ibu nifas akibat cara menyusui yang kurang tepat. Misalnya, teknik perlekatan yang salah dapat menyebabkan pengosongan payudara jadi kurang maksimal. Kondisi ini bisa terjadi dalam waktu beberapa hari setelah melahirkan dan menyusui. Lalu akan sembuh sesuai dengan tingkat keseriusan mastitis yang dialami. Tak jarang mastitis bisa mereda dalam waktu yang singkat. Namun, ada juga yang berlangsung hingga beberapa bulan. penyebab radang kelenjar susu Berikut ini beberapa penyebab mastitis yang perlu Bunda ketahuiBakteriBakteri menjadi penyebab utama radang kelenjar susu atau mastitis. Setidaknya ada beberapa jenis bakteri yakni Staphylococcus aureus, Agalactiae, Streptococcus, dan Escherichia coli yang berperan menyebabkan radang ini. Karena bakteri inilah maka faktor kebersihan menjadi sangat penting diperhatikan. Bunda perlu menjaga kebersihan semaksimal mungkin, terutama di bagian mulut bayi dan puting dengan cara membersihkannya secara teratur selama masa yang luka atau pecah-pecahJika kondisi puting atau kulit payudara terluka, bakteri bisa masuk ke saluran susu yang terbuka. Hal ini diperburuk dengan terperangkapnya aliran susu yang tidak lancar sehingga memicu peradangan bahkan aliran ASI tersumbat atau tidak lancar, koloni bakteri bisa berkembang di saluran kelenjar susu. Maka, penting sekali untuk selalu mengosongkan payudara agar tidak ada bagian yang tersumbat serta membuat bakteri berkumpul dan menyebabkan imunitas tubuhMeski jarang terjadi, ternyata mastitis juga bisa terjadi pada perempuan yang tidak sedang menyusui. Radang kelenjar susu atau mastitis non-laktasi ini biasanya disebabkan oleh lemahnya sistem kekebalan itu risiko tersebut juga bisa dialami oleh perempuan yang menderita diabetes atau pernah mengalami lumpektomi dengan treatment radiasi. Untuk mengetahui apakah seseorang yang tidak menyusui mengalami mastitis, biasanya dokter akan melakukan diagnosis dan pengetesan dengan alat seperti MRI, mammogram, biopsi, atau breast ultrasound. Beberapa gejala mastitis umumnya terjadi pada salah satu payudara. Berikut ini beberapa gejala yang ditimbulkan akibat radang kelenjar susuDemam hingga 38 derajat Celsius atau lebihBengkak dan nyeri di salah satu bagian payudaraPayudara terasa tegang dan memerahPayudara terasa hangat dan panas saat disentuhSensasi nyeri dan terbakar saat proses perlekatan dengan si KecilPuting pecah-pecah bahkan terlukaSeluruh tubuh terasa sakit atau ngiluBayi enggan menghisap ASI rasa ASI menjadi asin karena kadar Natrium meningkat.Adanya garis-garis merah di kulit mengarah ke bagian dibiarkan dalam waktu lama, kondisi radang kelenjar susu bisa jadi semakin parah. Bunda perlu waspada jika muncul beberapa gejala berikut iniInfeksi di kedua bagian payudaraMunculnya cairan, darah, atau nanah pada ASIAdanya benjolan baruPerubahan tekstur, bentuk, dan kemerahan di payudaraMuncul absesRasa sakit yang berlebihan sampai membuat aktivitas tergangguSi kecil menolak menyusu karena perubahan rasa ASIGejala yang tetap parah setelah pengobatan dengan antibiotik atau pengobatan mandiri di rumah dalam kurun waktu 24 saja faktor yang dapat meningkatkan risiko radang kelenjar susu? Berikut ini sejumlah faktor yang berisiko menyebabkan radang kelenjar susu atau mastitisBunda kurang istirahat atau terlalu lelahKesalahan perlekatan saat proses menyusui yang memicu munculnya luka di bagian puting si kecil tidak menghisap seluruh areola, tetapi hanya di ujung puting saja.Hanya menyusui di salah satu sisiTidak mengosongkan payudara dengan benar yang menimbulkan payudara menyusui atau memompa ASI yang tidak kesulitan menyusu, misalnya pada bayi yang mengalami tongue tie kondisi pada mulut bayi yang hanya bisa mengisap di bagian puting dan kurang maksimal memperoleh ASI.Bunda malnutrisi, jarang mendapat asupan gizi yang sehat dan berimbangMemiliki riwayat mastitis sebelumnyaLemahnya sistem imunitas/kekebalan tubuh misalnya, akibat menderita diabetesMerokokStresDaya tahan tubuh yang lemahPemakaian bra yang ketat dan terlalu menekan payudaraMemakai implan payudarabolehkah menyusui saat mengalami radang kelenjar susu? Mungkin Bunda penasaran, apakah proses menyusui bisa dilanjutkan atau haruskah si kecil disapih dini karena terganggu dengan adanya mastitis? Nah, jawabannya adalah Anda tidak perlu berhenti menyusui Bunda tetap bisa memberikan ASI eksklusif demi perkembangan otak si kecil. Pasalnya, ASI tetap bisa dikonsumsi dengan aman meskipun ia merasakan perubahan lainnya, Bunda bisa memakai pompa ASI atau secara manual untuk mengosongkan payudara. Setidaknya ASI diperah setiap 3-4 seluruh ASI hingga benar-benar kosong di kedua sisi payudara sangat penting dilakukan agar bakteri di dalam tidak semakin menyebar ke area lainnya. Jangan sampai ASI tidak lancar sehingga menyebabkan infeksi semakin Bunda merasa kesulitan untuk menyusui si kecil dalam kondisi mastitis, cobalah untuk menghubungi konsultan laktasi untuk membantu memahami teknik perlekatan yang tepat. Pastikan juga untuk mengonsumsi air putih dan beristirahat dengan cukup untuk mempercepat pemulihan. cara mengobati radang kelenjar susu Radang yang serius akibat terlambat ditangani bisa memicu munculnya abses atau penumpukan nanah. Hal ini tentu membutuhkan campur tangan dokter untuk menyembuhkannya. Dokter akan membantu mengeluarkan nanah dan mengobati radang dengan obat-obatan seperti antibiotik maupun pereda nyeri. Sementara bagi Bunda yang mengalami gejala ringan mastitis, pengobatan dan perawatan mandiri di rumah bisa diterapkan sebagai berikut1. Menyusui si kecil meskipun terasa sakitPayudara yang bengkak akibat ASI yang menumpuk perlu dikeluarkan sepenuhnya. Malah, jika Bunda berhenti menyusui justru akan memperparah kondisi bahwa sebenarnya menyusui si kecil di bagian payudara yang sakit akan tetap aman. Mastitis akan mereda seiring keluarnya ASI dan saluran kelenjar susu kembali lancar. 2. Perbanyak minum dan makan makanan bergiziBunda juga perlu menjaga daya tahan tubuh tetap kuat saat menyusui. Tubuh yang kuat meminimalkan rasa sakit dan mempercepat tubuh kembali pulih. Pastikan untuk rutin mengonsumsi air putih dan makanan sehat bergizi seimbang sesuai saran dokter atau ahli Buat jadwal rutin menyusuiMenyusui secara teratur membantu si kecil tetap kenyang sekaligus mempercepat siklus pengosongan dan pemberian ASI. Sebaiknya lakukan setiap 2 jam sekali untuk menyusui si kecil secara teratur. Jika penyusuan tertunda, dampaknya bisa menyebabkan penyumbatan ASI dan kembali berisiko terkena mastitis. 4. Konsultasi dengan dokter dan ahli laktasiSaat tubuh terasa nyeri dan demam, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter terkait obat pereda nyeri yang aman dikonsumsi oleh ibu menyusui. Bunda bisa mengonsumsi obat-obatan setelah mendapatkan rekomendasi dosis yang tepat sesuai diagnosis dokter. Selain itu Bunda juga bisa bertanya pada bidan atau ahli laktasi untuk membantu seputar ilmu menyusui. Dengan bantuan mereka, Bunda bisa menerapkan teknik perlekatan dan posisi menyusui lebih baik agar mastitis bisa segera Rutin mengosongkan ASI dengan pompa atau cara manualTerkadang, bayi berhenti minum ASI padahal payudara masih berisi. Solusinya, Anda bisa memerah ASI secara manual dengan tangan atau alat manual atau dengan pompa ASI elektrik yang lebih Kompres payudara dengan air dingin atau air hangatKompres sekitar 15 menit jika payudara terasa sakit. Bunda bisa memilih memakai air dingin atau air hangat sesuai kenyamanan. Mengompres memiliki dua manfaat. Pertama membantu meredakan bengkak dan nyeri sementara. Kedua, membantu memperlancar pengeluaran Memijat Payudara sebelum menyusuiLakukan pemijatan secara lembut di bagian benjolan di payudara. Hal ini bertujuan membantu melancarkan aliran ASI. Jangan lupa, lakukan pemijatan ke arah puting selama beberapa menit sebelum Menjaga Kebersihan Agar terhindar dari bakteri, pastikan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui. Bagian puting juga dibersihkan dengan kapas dan air hangat hindari memakai sabun di bagian puting sebelum menyusui. Selain itu, segera ganti bra yang basah dengan bra bersih, kering, dan tidak terlalu ketat. Bantalan bra breast pad juga sebaiknya diganti jika sudah terlalu Hindari memakai krim putingSebagian perempuan mengoleskan krim di bagian puting untuk mencegah lecet. Namun, pemakaian krim yang tidak tepat dan cenderung berlebihan justru akan memicu berkembangnya bakteri. Bunda perlu menghindari pemakaian krim di bagian puting agar tidak memperburuk Bunda sudah tahu bahwa pengosongan ASI sangat penting untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari radang kelenjar susu. Nah, untuk proses pengeluaran ASI yang lebih mudah, tidak menyakitkan, nyaman, dan efektif, Bunda bisa mengandalkan Medela Swing Breast Pump. Pompa ASI elektrik ini dilengkapi dengan 2 Phase Expression technology yang mempersingkat waktu memerah ASI dan cocok dipakai setiap hari. Proses pengosongan payudara pun lebih optimal karena ritme pompa yang lembut, efisien, dan dirancang menyerupai perilaku bayi. Alat ini ditujukan bagi Anda yang mengalami masalah menyusui langsung, termasuk luka di puting, mastitis, hingga masalah pada perlekatan. Si kecil pun bisa tetap bisa mendapatkan ASI kunjungi website Mothercare untuk mendapatkan Medela Swing Breast Pump ya, Bun!5 rekomendasi perlengkapan tidur bayi yang berkualitas dan bikin nyenyakby mothercare-id-idSetiap orang tua pasti tahu betapa pentingnya tidur untuk tumbuh kembang bayi. Selain agar tubuh bisa beristirahat setelah beraktivitas sepanjang hari, tidur juga bisa mendukung perkembangan otak bayi. Maka dari itu, penting sekali untuk memastikan bayi mendapatkan tidur yang cukup, teratur dan saja, menidurkan bayi dan memastikan ia tetap tidur sepanjang malam bukanlah hal yang mudah. Tak jarang orang tua kesulitan memenuhi jam tidur bayi sekitar 16-20 jam per hari karena bayi yang susah tidur atau kerap rewel di malam hari. Apakah Ayah dan Bunda salah satunya? Kondisi bayi susah tidur memang umum terjadi setidaknya di beberapa minggu pertama setelah kelahiran. Jika Ayah dan Bunda merasa harus selalu “berjuang” menidurkan Si Kecil, tenang, ada beberapa perlengkapan yang bisa membantu membuat waktu tidurnya jadi lebih nyenyak dan nyaman. Yuk, cek rekomendasi perlengkapan tidur bayi dari Modern Parent berikut ini! Semuanya tersedia di toko dan website Mothercare, mewarnai anak edisi aneka buah-buahan, gratis dan edukatif!by mothercare-id-idMewarnai menjadi salah satu aktivitas yang digemari anak-anak. Pasalnya, mewarnai merupakan aktivitas yang bermanfaat bagi perkembangan saraf dan motorik anak. Nah, Ayah dan Bunda mengunduh, mencetak dan memberikan Si Kecil buku mewarnai edisi aneka buah-buahan dari Modern Parent. Selain mewarnai, Si Kecil juga bisa memperkaya kosakata dengan mempelajari jenis-jenis buah, lho!5 langkah pertolongan pertama mengobati luka pada anakby mothercare-id-idJatuh saat berlari-larian, main sepeda atau tersandung pasti sudah pernah terjadi pada setiap anak. Saat masa-masa balita, Si Kecil memang sedang berada di usia yang sangat aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Ia banyak mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya, sehingga risiko terluka atau cedera akan sulit saat seperti ini, ada baiknya Ayah dan Bunda membekali diri mengenai cara yang tepat dalam menangani dan mengobati luka anak. Penanganan yang tepat sangat penting dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan, menghindari infeksi dan meminimalkan bekas penanganan luka yang tergolong ringan, Ayah dan Bunda bisa mengikuti langkah-langkah berikut agar luka Si Kecil cepat sembuh3 trik liburan happy dan bebas drama bareng si kecilby mothercare-id-idLiburan menjadi salah satu momen yang dinantikan untuk rileks dan bersenang-senang sejenak. Tapi, bagaimana jika liburan dengan anak-anak? Apakah tetap bisa rileks juga? Liburan bersama Si Kecil memang membutuhkan persiapan dan perhatian yang ekstra. Ayah dan Bunda perlu membawa perlengkapan traveling tambahan, seperti stroller, dan memastikan kebutuhan Si Kecil selalu terpenuhi selama liburan. Tapi tak usah khawatir! Dengan mengikut tips berikut ini, Ayah dan Bunda tetap bisa kok liburan bersama Si Kecil dengan tenang dan menyenangkanrekomendasi pompa ASI manual terbaikby mothercare-id-idPompa ASI manual adalah alat untuk memerah ASI yang dioperasikan dengan tangan. Alat ini biasanya terdiri dari corong yang ditempatkan pada payudara dan pompa tangan yang digunakan untuk memerah ASI manual sering digunakan oleh ibu menyusui untuk meningkatkan pasokan ASI atau untuk memerah ASI ketika mereka tidak dapat menyusui langsung bayi mereka. Pompa ASI manual juga cukup mudah digunakan dan dapat dibawa ke mana saja, sehingga sangat cocok untuk ibu menyusui yang sering menyimpan ASI dan menghangatkannyaby mothercare-id-idKetika Bunda sedang menyusui bayi dengan ASI eksklusif dan akan kembali bekerja, mungkin Bunda sedang mempertimbangkan untuk memompa ASI. Namun, saat menyiapkan persediaan ASI perah, sangat penting untuk mengetahui cara menyimpan ASI dengan benar. Teknik penyimpanan dan persiapan ASI yang tepat dapat memastikan keamanan dan kualitas ASI perah tetap beberapa pedoman umum untuk menyimpan ASI perah pada suhu yang berbeda. Namun, ada juga beberapa faktor yang dapat memengaruhi berapa lama ASI dapat disimpan dengan aman, seperti volume susu, suhu ruangan saat ASI diperah, fluktuasi suhu dalam lemari es atau freezer, serta kebersihan memperhatikan faktor-faktor tersebut dan mengikuti pedoman penyimpanan ASI perah yang benar, Bunda dapat memastikan bahwa ASI yang disimpan tetap aman dan berkualitas tinggi sehingga bayi dapat terus mendapatkan manfaat gizi yang optimal dari adalah cara menyimpan ASI perah yang baik Radang Kelenjar Susu – Grameds pasti sudah paham jika ASI Air Susu Ibu sangat berperan besar bagi pertumbuhan seorang anak. Meskipun ada beberapa anak yang tidak berkesempatan untuk mendapatkan ASI karena suatu keadaan dan kemudian digantikan menggunakan susu formula. Namun, antara ASI dan susu formula ternyata memiliki perbedaan besar terutama pada kandungannya, sehingga tak jarang bayi yang mengkonsumsi susu formula dapat terkena diare. Itulah mengapa ASI disebut sebagai makanan terbaik untuk bayi dan tidak dapat digantikan oleh susu sapi maupun susu formula. Pemberian ASI umumnya akan dilakukan kepada bayi yang baru lahir sampai umur 6 bulan sesuai kebutuhan bayinya. Sayangnya, tidak semua Ibu dapat memberikan ASI-nya kepada sang anak. Ada beberapa situasi dan kondisi yang menyebabkan sang anak harus mendapatkan sumber makanannya dari cara lain, mulai dari pemberian susu formula hingga membeli ASI dari Ibu lain. Salah satu kondisi yang menyebabkan seorang Ibu tidak dapat memberikan ASI kepada anaknya adalah adanya radang kelenjar susu pada payudaranya. Sebenarnya, radang kelenjar susu ini dapat sembuh dengan cepat jika rajin mengkonsumsi air putih dan istirahat yang cukup. Hanya saja, informasi mengenai hal ini belum banyak yang mengetahuinya. Lantas, apa sih radang kelenjar susu itu? Apa saja gejala dan penyebab dari radang kelenjar susu ini? Bagaimana pengobatan dari radang kelenjar susu? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini! Apa Itu Radang Kelenjar Susu?Jenis Radang Kelenjar Susu atau Mastitis1. Mastitis Non Infeksi2. Mastitis InfeksiGejala Radang Kelenjar SusuPenyebab Terjadinya Radang Kelenjar Susu1. Kulit Puting yang Lecet2. Frekuensi Menyusui yang jarang3. Pengosongan Payudara yang Tidak Sempurna4. Jumlah ASI yang Terlalu Banyak5. Pelekatan Bayi yang Kurang Baik6. Menyusui Hanya dengan Satu Payudara Saja7. Mengenakan Bra yang Ketat8. Kelelahan hingga MalnutrisiPerawatan Untuk Mengatasi Radang Kelenjar Susu1. Istirahat yang Cukup2. Ubah Posisi Ketika Menyusui3. Pijat Payudara4. Minum Air Putih5. Kompres dengan Daun KubisPentingnya ASI Bagi Pertumbuhan AnakManfaat Dari ASI Eksklusif Apa Itu Radang Kelenjar Susu? Pada dasarnya, radang kelenjar susu atau dalam istilah medis disebut sebagai mastitis ini adalah kondisi dimana terjadinya peradangan pada jaringan payudara yang terkadang menyebabkan infeksi karena adanya bakteri Staphylococcus aureus. Atas hal ini, pada saluran susu mengalami penyumbatan karena kesalahan dari cara menyusui bayinya. Itulah mengapa radang kelenjar susu ini kerap terjadi pada ibu yang baru saja memiliki seorang bayi. Kondisi ini akan ditandai dengan mengerasnya payudara dan terasa sakit jika tengah menyusui bayi. Radang kelenjar susu alias mastitis ini umumnya akan terjadi selama 3 bulan pertama setelah melahirkan. Namun, ternyata juga bisa lho terjadi hingga 2 tahun kemudian apabila tidak segera ditangani dengan baik. Meskipun terasa sakit, tetapi proses menyapih justru harus tetap dilanjutkan. Tak jarang, seorang ibu yang mengalami radang kelenjar susu ini akan mendapatkan demam juga sehingga pendampingan sosok suami dan keluarga akan benar-benar efektif untuk upaya penyembuhannya. Apabila ibu mengalami sakit demam, maka tidak menutup kemungkinan bahwa sang bayi juga akan mengalami demam. Sebenarnya, penyakit radang kelenjar susu ini merupakan masalah umum yang kerap terjadi pada ibu menyusui. Pada radang kelenjar susu ini ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yakni dapat menurunkan produksi ASI sehingga menyebabkan Ibu akan berhenti menyusui dan berpotensi pula timbulnya beberapa penyakit. Kebanyakan orang mengetahui bahwa radang kelenjar susu ini hanya dialami oleh wanita yang baru melahirkan dan menyusui, padahal sebenarnya wanita yang tidak menyusui bahkan laki-laki pun juga bisa terserang radang kelenjar susu ini lho. Jika terjadi pada wanita yang tidak menyusui, biasanya disebabkan adanya penyakit kulit atau terjadi cedera pada sekitar payudara. Keadaan radang kelenjar susu alias mastitis ini berbeda ya dengan saluran tersumbat, meskipun keduanya sama-sama sakit. Hal tersebut karena pada saluran tersumbat itu bukanlah infeksi sehingga tidak perlu diobati dengan antibiotik. Pada saluran tersumbat, sang Ibu memang akan merasa sakit, bengkak, dan terjadi pengumpulan massa di payudara. Kulit yang menutupi saluran tersumbat biasanya akan berwarna merah, tetapi tidak semerah pada kondisi radang kelenjar susu. Sementara pada radang kelenjar susu, rasa sakitnya lebih parah. Kedua kondisi ini hampir sama satu sama lain sehingga tidak mudah untuk membedakannya. Bahkan ada kemungkinan pula jika saluran tersumbat itu dapat berkembang menjadi radang kelenjar susu. Jenis Radang Kelenjar Susu atau Mastitis Ada 2 jenis radang kelenjar susu atau mastitis yakni 1. Mastitis Non Infeksi Yakni radang kelenjar susu yang disebabkan oleh statis susu. Keadaan statis susu adalah dimana ASI tetap diproduksi tetapi tetap berada di dalam payudara. Akibatnya, sang Ibu akan merasakan payudaranya nyeri, bengkak, dan tidak nyaman. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya statis susu, antara lain Mulut bayi tidak menempel pada payudara secara efektif ketika tengah menyusui. Bayi mengalami kesulitan ketika mengidap ASI dari payudara. Bayi jarang mendapatkan ASI. Memakai pakaian ketat sehingga menyebabkan saluran susu tersumbat dan terjadi tekanan pada bagian payudara. 2. Mastitis Infeksi Yakni radang kelenjar susu yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini umumnya tidak berkembang dalam saluran susu, tetapi jika saluran susu berhenti justru memungkinkan adanya infeksi. Beberapa ahli kesehatan percaya bahwa bakteri yang ada di permukaan kulit payudara nantinya dapat masuk payudara melalui retakan atau pecahan di kulit. Gejala Radang Kelenjar Susu Ibu menyusui terutama bagi para ibu baru pasti akan mengalami radang kelenjar susu ini, ditandai dengan munculnya tanda merah pada salah satu payudaranya. Payudara juga akan terasa bengkak dan panas ketika disentuh. Nah, berikut gejala yang muncul dari terjadinya radang kelenjar susu, yakni Adanya benjolan di payudara Terasa nyeri payudara mastalgia atau sensasi terbakar terutama ketika bayi tengah menyapih. Sakit kepala. Mual dan muntah. Demam dan menggigil, hingga suhu dapat mencapai 38,5° C. Kelelahan. Timbul garis-garis merah yang bentuknya hampir mirip dengan sarang laba-laba pada payudara Keluarnya cairan yang mengandung nanah dari puting. Putih berdarah. Penyebab Terjadinya Radang Kelenjar Susu Dilansir dari sehatq, keadaan radang kelenjar susu ini disebabkan oleh banyak hal, utamanya adalah infeksi dari bakteri Staphylococcus aureus. Nah, berikut adalah hal-hal pemicu terjadinya radang kelenjar susu, yakni 1. Kulit Puting yang Lecet Ketika kulit puting lecet atau mengelupas, pasti bakteri akan lebih mudah masuk ke dalam payudara. Itulah mengapa, para Ibu baru merasa enggan untuk menyusui. 2. Frekuensi Menyusui yang jarang Apabila sang Ibu jarang menyusui bayinya, pasti akan terjadi penumpukan ASI di dalam payudara. Hal tersebut juga dapat menyebabkan radang kelenjar susu. Terlebih lagi jika sang Ibu tiba-tiba berhenti menyusui secara cepat, nantinya pengosongan ASI juga tidak berjalan sempurna. 3. Pengosongan Payudara yang Tidak Sempurna Sejatinya, setiap malam itu harus dilakukan pengosongan ASI yang ada di payudara. Namun, tidak jarang, seorang Ibu akan merasa lelah dan mengantuk sehingga proses menyusui bayi hanya dilakukan sebentar saja. Akibatnya, pengosongan ASI di payudara terjadi secara tidak sempurna sehingga dapat memicu terjadinya radang kelenjar susu. 4. Jumlah ASI yang Terlalu Banyak Hal ini hampir berhubungan dengan pemicu sebelumnya, yakni jika jumlah ASI di dalam payudara terlalu banyak, tetapi tidak dikosongkan secara sempurna, maka akan terjadi penumpukan. Penumpukan ASI ini juga menjadi penyebab radang kelenjar susu. 5. Pelekatan Bayi yang Kurang Baik Bayi yang baru lahir memang belum dapat memahami hal apapun secara baik, termasuk cara menghisap puting. Ketika bayi menghisap puting, biasanya tidak termasuk pada areola alias kulit di sekitar puting. Hal tersebut dapat menyebabkan puting Ibu akan terhimpit di antara gusi dan bibir bayi, sehingga aliran ASI akan tidak sempurna. 6. Menyusui Hanya dengan Satu Payudara Saja Apabila sang Ibu hanya menyusui bayinya dengan satu payudara, maka pengosongan ASI hanya pada satu payudara tersebut saja. Sementara itu, satu payudara lainnya akan mengalami penumpukan ASI. Itulah mengapa disarankan untuk menyusui dengan kedua payudara supaya pengosongan ASI dapat berjalan sempurna. 7. Mengenakan Bra yang Ketat Penggunaan bra yang ketat ternyata dapat menyebabkan putih tertekan atau tergesek lho… sehingga akan menimbulkan luka. Dari luka tersebut, dapat memicu masuknya bakteri ke payudara dan menyebabkan radang kelenjar susu. 8. Kelelahan hingga Malnutrisi Sistem kekebalan ibu menyusui sangat berpengaruh pada produksi ASI dan kondisi sang bayi ya… Maka dari itu, jika ibu mengalami kelelahan, dapat membuat sistem kekebalan tubuhnya melemah sehingga akan rentan mengalami radang kelenjar susu. Terlebih lagi jika mengalami malnutrisi, maka infeksi maupun pengosongan ASI akan mudah memicu terjadinya radang kelenjar susu. Perawatan Untuk Mengatasi Radang Kelenjar Susu Ada baiknya jika mengalami radang kelenjar susu ini segera dikonsultasikan ke dokter. Setelah konsultasi dengan dokter, pasti akan memberikan beberapa resep obat berupa antibiotik maupun tips perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi radang kelenjar susu ini selama di rumah. Perawatan ini juga dapat membantu mencegah terjadinya radang kelenjar susu menjadi serius. Dilansir dari halodoc, berikut perawatan yang dapat dilakukan di rumah untuk mengatasi radang kelenjar susu. 1. Istirahat yang Cukup Sama halnya dengan penyakit lainnya, pada kondisi radang kelenjar susu ini juga membutuhkan perawatan berupa istirahat yang cukup. Meskipun memang sulit untuk banyak beristirahat apalagi sambil merawat bayi yang baru lahir, tetapi coba untuk sebisa mungkin mengurangi aktivitas. Itulah mengapa pentingnya peran suami selaku pasangan dan keluarga sangat efektif untuk upaya penyembuhan radang kelenjar susu ini. Mintalah bantuan pasangan atau keluarga untuk membantu merawat bayi, sehingga sang Ibu dapat beristirahat secara cukup. Jangan merasa bersalah ya karena tidak maksimal dalam merawat bayi, sebab istirahatmu sangat penting supaya radang kelenjar susu dapat cepat sembuh. 2. Ubah Posisi Ketika Menyusui Cobalah untuk mengubah posisi ketika tengah menyusui dalam keadaan radang kelenjar susu ini. Hal ini dapat mengubah sudut hisap dari sang bayi ketika menyusui. Selain itu, meskipun rasanya sangat nyeri, sakit, dan tidak nyaman, tetapi sang Ibu harus sesering mungkin menyusui bayi. Melalui isapan bayi, nantinya akan membantu untuk mengurangi penyumbatan dan pembengkakan pada payudara. 3. Pijat Payudara Teknik ini cukup efektif untuk dilakukan ketika bayi tengah menyusui. Caranya adalah dengan menempatkan ibu jari di atas area payudara yang terasa tidak nyaman itu. Berikan tekanan sedikit sambil menggerakkan jari menuju puting. Nah, jika tidak tahu secara persis area mana yang harus dipijat, cukup cari saja area yang terasa keras atau tidak rata. Supaya pijatan dapat terasa nyaman, dapat dilakukan sambil berendam air hangat ya… 4. Minum Air Putih Ketika menyusui, biasanya Ibu akan mengalami dehidrasi tanpa disadarinya. Maka dari itu, minumlah air putih dalam porsi banyak untuk membantu menjaga suplai ASi. Lebih banyak suplai ASI maka akan lebih banyak pula sesi menyusui sehingga pengosongan ASI juga dapat berjalan sempurna. 5. Kompres dengan Daun Kubis Berdasarkan penelitian pada Nursing and Midwifery Research Journal yang terbit pada tahun 2015, mengungkapkan bahwa ternyata daun kubis yang dalam keadaan dingin memiliki efektivitas yang sama dengan kompres panas, sehingga cocok untuk mengatasi radang kelenjar susu. Caranya adalah dengan mendinginkan daun kubis hijau yang sudah dibersihkan di kulkas. Sebaiknya, pilihlah lembaran daun kubis hijau yang sesuai dengan ukuran payudara. Setelah didinginkan, tutup seluruh payudara dengan daun kubis tersebut, kecuali bagian putih. Bahkan juga bisa lho memasukkan lembaran daun kubis ke dalam bra yang longgar. Setelah 20 menit, segera buang daun kubis tersebut. Bersihkan payudara dan keringkan dengan lembut. Lakukan perawatan sederhana ini hingga 3 kali sehari selama 20 menit pada setiap sesinya. Pentingnya ASI Bagi Pertumbuhan Anak Grameds pasti sudah mengetahui bahwa keberadaan ASI sangatlah berpengaruh pada pertumbuhan seorang anak. Meskipun pada kenyataannya, banyak anak yang kurang berkesempatan untuk mendapatkan ASI dari ibunya karena suatu kondisi, sehingga pemberian ASI tersebut digantikan dengan susu formula. Namun saat ini, sudah banyak inovasi dengan adanya donor ASI yang masih diperdebatkan akan kehalalannya, terutama bagi umat Islam. ASI menjadi makanan terbaik yang harus diberikan kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan, karena mengandung hampir semua zat gizi yang memang dibutuhkan oleh bayi. Walaupun ASI dapat digantikan oleh susu formula, tetapi komposisi pada keduanya sangat berbeda. Saat ini, tengah dijalankan kampanye pemberian ASI eksklusif kepada bayi baru lahir kepada para Ibu baru. ASI eksklusif adalah upaya pemberian ASI kepada bayi tanpa tambahan cairan lainnya. Dalam artinya, bayi hanya akan mengkonsumsi makanan berupa ASI saja, tanpa diberi tambahan susu formula, madu, air teh, air putih, pisang, bubur, nasi tim, hingga air tajin. Pemberian ASI eksklusif ini dilakukan dari bayi baru lahir sampai usia 6 bulan, sesuai dengan kebutuhan bayi. Proses menyusuinya pu dimulai 30 menit setelah bayi lahir dan harus sesering mungkin, terutama pada malam hari. Hal yang perlu diketahui mengenai ASI ini adalah komposisinya yang tidak sama dari waktu ke waktu. Faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah adanya stadium laktasi yang mana terdiri dari 3 tingkatan, yakni a Kolostrum Yakni cairan berwarna kekuningan dan kental. Cairan ini akan keluar pertama kali dari kelenjar susu Ibu terutama setelah melahirkan. b ASI Transisi ASI Peralihan Biasanya diproduksi mulai dari berhentinya kolostrum sampai 士 2 minggu setelah melahirkan. Volume dari ASI Transisi ini akan semakin meningkat seiring dengan lamanya durasi menyusui dan perlahan digantikan oleh ASI Matang. c ASI Matang Mature Yakni ASI yang telah disekresi pada hari ke-10 atau sekitar minggu ke-3 menyusui. Manfaat Dari ASI Eksklusif Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari pemberian ASI Eksklusif ini, baik kepada bayi maupun Ibu. Pada bayi, keberadaan ASI ini mengandung zat gizi yang tidak bisa disamakan oleh semua jenis formula apapun sehingga menjadi nutrisi utama yang sempurna bagi proses tumbuh kembangnya. ASI mengandung kolostrum yang ternyata kaya antibodi yang tentunya dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit, mulai dari infeksi, asma, alergi, hingga diare. Manfaat lain dari ASI Eksklusif kepada bayi adalah menjadi untuk perkembangan kecerdasan otaknya. Sementara itu, ASI Eksklusif juga sangat bermanfaat bagi Ibu. Manfaat yang utama adalah terjadinya kontak langsung antara Ibu dan bayi selama proses menyusui, maka akan membentuk ikatan kasih sayang. Sang bayi akan merasa aman karena merasakan kehangatan tubuh Ibu ketika dirinya tengah menyapih. Tidak hanya itu saja, pemberian ASI juga dapat mengurangi risiko berat badan berlebih, terutama pada bagian panggul dan paha. Nah, itulah ulasan mengenai apa itu radang kelenjar susu beserta gejala, faktor penyebab, cara penanganan, dan pentingnya ASI bagi seorang Ibu dan bayi yang baru lahir. Jika Grameds pernah mengalami radang kelenjar susu ini, ada baiknya segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat ya… Sumber Baca Juga! Pentingnya Memahami Pengertian Kontraindikasi di Kemasan Obat 5 Orang yang Membayar Fidyah Fungsi Endometrium dan Kelainan yang Dapat Muncul Proses Terjadinya Menstruasi Pada Wanita Pengertian Embrio dan Fase Kehamilan Lainnya Mengenal Apa Itu Labia Minora Dalam Sistem Organ Reproduksi Wanita Sejarah Program KB di Indonesia Apa Itu Dilep dan Bagaimana Cara Meredakannya? Dampak, Faktor Penyebab, dan Langkah Mengatasi Stunting Pada Anak Memahami Apa Itu Bayi Tabung dan 5 Prosesnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Radang kelenjar susu biasanya dialami oleh ibu menyusui dan ditandai dengan bengkak kemerahan yang terasa nyeri pada salah satu payudara. Jika tidak mendapat penanganan, radang kelenjar susu dapat menimbulkan komplikasi berupa abses payudara. Radang kelenjar susu mastitis terjadi ketika jaringan payudara mengalami peradangan atau pembengkakan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi karena penumpukan ASI di payudara atau luka pada kulit di sekitar puting dan payudara. Meskipun lebih banyak dialami oleh ibu menyusui, radang kelenjar susu bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pria dan wanita yang sedang tidak menyusui. Penyebab Radang Kelenjar Susu Penyebab utama radang kelenjar susu pada ibu menyusui adalah penumpukan ASI dalam payudara stasis ASI. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan stasis ASI, antara lain Teknik pelekatan bayi saat menyusui yang tidak tepat Penggunaan bra ketat yang membatasi aliran ASI Pengeluaran atau pengosongan ASI yang tidak dilakukan secara teratur Cedera dan luka pada payudara Selain stasis ASI, radang kelenjar susu pada ibu menyusui juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri ini umumnya berasal dari mulut bayi dan masuk melalui celah di puting susu. Radang kelenjar susu pada ibu menyusui kerap terjadi pada 6–12 minggu pertama setelah melahirkan. Sementara pada pria dan wanita yang sedang tidak menyusui, radang kelenjar payudara periductal mastitis dapat terjadi jika mengalami beberapa kondisi berikut ini Pernah mengalami radang kelenjar susu sebelumnya karena menyusui Memasang implan payudara Eksim Diabetes Tindik puting Memiliki luka akibat mencabut atau mencukur bulu dada Merokok Perokok lebih rentan terkena radang kelenjar susu karena zat beracun dalam asap rokok diketahui dapat merusak jaringan payudara. Kondisi ini membuat saluran susu menebal dan puting payudara terbalik hingga mengeluarkan cairan. Gejala Radang Kelenjar Susu Radang kelenjar susu biasanya hanya terjadi pada salah satu payudara. Gejalanya kerap muncul secara tiba-tiba dengan tanda-tanda seperti Payudara bengkak Benjolan payudara Payudara sakit dan hangat saat disentuh Nyeri atau sensasi terbakar, baik secara terus-menerus maupun hanya saat menyusui Kulit sekitar payudara berwarna kemerahan Keluar cairan putih atau bercak darah dari puting susu Orang yang mengalami radang kelenjar susu juga mungkin akan merasakan gejala menyerupai flu, seperti demam, nyeri badan, menggigil, dan kelelahan. Penanganan Radang Kelenjar Susu Radang kelenjar susu yang terdiagnosis oleh dokter sejak awal relatif lebih mudah untuk diobati. Dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri dan pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. Penyembuhan radang kelenjar susu bisa memakan waktu 10–21 hari. Selama masa penyembuhan ini, Anda tetap diperbolehkan untuk menyusui bayi. Menyusui bayi bahkan dipercaya dapat membantu mengobati infeksi, sedangkan menyapih bayi secara tiba-tiba justru akan memperburuk gejala radang kelenjar susu. Selain mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, ada beberapa cara rumahan yang dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan pada kelenjar susu, seperti Melakukan kompres hangat di payudara yang terasa sakit atau mandi air hangat Mengonsumsi banyak cairan Istirahat yang cukup Menyusui setiap dua jam sekali atau lebih sering, untuk memperlacar proses pengosongan ASI Menyusui pada sisi payudara yang sakit terlebih dahulu saat bayi Anda merasa lapar Memvariasikan posisi menyusui bayi Memijat payudara yang sakit secara lembut dengan gerakan melingkar, dimulai dari bagian luar menuju arah puting Mengenakan bra dan pakaian yang tidak terlalu ketat Jika tidak diobati, radang kelenjar susu dapat memicu terbentuknya abses payudara. Untuk mengobati kondisi ini dibutuhkan pembedahan atau penyedotan nanah dengan jarum. Meskipun jarang terjadi, radang kelenjar susu bisa menjadi gejala kanker payudara. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter jika merasakan gejala radang kelenjar susu yang tidak membaik dalam waktu 24 jam, guna memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang sesuai.